Jumat, 01 Maret 2013

Disiplin Rohani
1 Taw 28: 1-10

     Salah satu aspek yang mendukung seseorang berhasil dalam meraih tujuan hidupnya adalah
kedisiplinan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disiplin artinya kepatuhan kepada peraturan
atau tata tertib. Ketika kedisiplinan diterapkan maka akan tercipta keteraturan dan kenyamanan.

     Beberapa contoh kedisiplinan yang diterapkan dalam aspek kehidupan adalah ketika lampu
lalu lintas yang ada di setiap persimpangan jalan raya mati. Apa yang akan terjadi?
jawabannya ialah kesemerawutan. Setiap orang ingin maju melewati persimpangan dan
akibatnya terjadi riuh rendah suara klakson serta jalanan jadi macet dan semua orang pada
akhirnya mengalami kerugian. Demikian pula seorang pelajar yang baik apabila ingin
menjadi pelajar yang berhasil tidak hanya mengandalkan kepintarannya saja tapi juga harus
disiplin dalam belajar. Akan menjadi sia-sia jika kepintaran yang dimiliki tidak diimbangi
dengan kedisiplinan dalam belajar.

     Kedisiplinan tidak hanya dilakukan dalam hidup yang bersifat sekuler saja, akan tetapi juga
dalam kehidupan rohani. Disiplin rohani merupakan dasar bagi kita untuk mengembangkan
kedisiplinan dalam aspek lain. Salah satu contoh disiplin rohani yang dapat kita praktikkan
dalam kehidupan sehari-hari adalah kedisiplinan seorang raja Israel yang tercatat dalam
narasi 1 Taw.28:1-10.

     Narasi 1 Taw.28:1-10 diawali dengan rencana Raja Daud  untuk membangun  Bait Allah
(ayat 1-2). Rencana tersebut dilakukan dengan mempersiapkan segala sesuatunya. Salah satu
usahanya adalah dengan mempersiapkan Salomo sebagai penerus tahtanya di Israel untuk
melaksanakan pembangunan Bait Allah (ayat 5-6). Salomo dituntut untuk memiliki kedisiplinan rohani dalam melaksanakan tugas-tugasnya tersebut.

     Disiplin apa saja yang harus dilakukan oleh Salomo (ayat 7-10)
.
1. Menempatkan Allah dalam posisi utama dengan menghadirkan otoritas-Nya dalam
    kehidupan manusia.
2. Menjaga kekudusan dan hubungan yang baik dengan Allah dalam praktik kehidupan
    sehari-hari.
3. Kehadiran Allah di tengah umat dapat terus terpelihara apabila mereka bertekun,
    memelihara, menuntut dan melakukan segala perintah-Nya dalam ketaatan. Ketaatan
    kepada perintah Allah adalah suatu hal yang harus dilakukan oleh setiap orang percaya.

     Bagi orang Israel dengan hidup taat, maka berkat yang dari pada Tuhan akan mereka
terima. Berkat berupa kehadiran dan pemeliharaan-Nya atas hidup ini. Sebagai orang percaya 
kepada Allah, kedisiplinan rohani sangatlah penting, Hal tersebut dapat menjadi barier atau sabuk pengaman bagi kita  dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

     Bagi kita yang sudah melaksanakan disiplin rohani, kegiatan ini harus terus kita laksanakan,
sedang bagi yang belum mendisiplinkan kehidupan roha-ninya ada beberapa hal yang harus
dilakukan, yaitu;
1. Berdoa memohon pertolongan Allah dan menjalin hubungan yang harmonis dengan-Nya.
    Hal tersebut dilakukan dengan memulai hidup dalam kedisiplinan rohani dibawah dengan  otoritas-Nya.
2. Mengenali kelemahan-kelemahan diri kita yang membuat tidak disiplin rohani.
3. Merencanakan perubahan apa yang harus kita perbuat untuk hidup taat, bertekun dan
    memelihara perintah-perintah  Allah.
4. Mengevaluasi perkembangan yang sudah dilakukan secara jujur, guna melihat apakah
    sudah sesuai dengan perilaku disiplin rohani.
5. Mengucap syukur kepada Tuhan atas hasil yang sudah dicapai (disiplin rohani), seraya
    memohon kekuatan penyertaan Roh-Nya untuk maju terus dalam kedisiplinan rohani .

     Melakukan disiplin rohani sangat perlu dilakukan oleh setiap orang Kristen. Melalui
kedisiplinan rohani kita menempatkan Allah sebagai dasar kehidupan kita. Dia hadir dan
berkuasa atas segala perilaku yang kita praktikkan. Kebenaran dan keadilan-Nya tetap
menjiwai keteguhan iman kita. Demikian pula hal itu merupakan bentuk ungkapan syukur
atas pemeliharaan yang telah Allah berikan dalam hidup kita dan atas kasih serta rahmat-Nya
di atas kayu salib.

Cipanas, 4 Januari 2013
Maria Evvy Yanti, M.Th

(Guru PAK SDK BPK Penabur Cianjur)